Inspirasi Pintar,- Sahabat Inspirasi yang dimuliakan oleh Allah, tidak sedikit dari kita terkadang sering melakukan kesalahan baik itu yang disengaja ataupun yang tidak disengaja, termasuk juga dengan orang yang paling dekat dengan kita yakni orang tua atau saudara kita,
Karena kesalahan tersebut banyak dikalangan kita umat islam menjadi cekcok dengan saudara kita sendiri bias juga dengan orang tua kita yang menjadikannya renggang, serta enggan untuk bertemu ataupun menampakan muka didepannya,
Hal inilah yang menjadi cara setan menjerumuskan manusia ke dalam neraka dengan memutuskan tali silaturahmi dengan saudara kita, tidak ada cara terbaik untuk memutuskan hubungan dengan saudara muslim.
Dan ini sangat ironis terutama bagi kalangan muslim termasuk muslim di Indonesia, kita terpedaya oleh langkah-langkah setan, Kita menghindar serta tidak menegur sapa dengan sesama muslim dengan sebab yang tidak jelas yang merupakan syara', hal yang awalnya sepele seperti percekcokan harta benda, hutang, dan lainya serta ada juga yang dipicu oleh hal yang paling konyol yakni berebutan sesuatu yang tidak penting seprti berebutan bermain Gadged dll.
Hal ini menjadi hal buruk, putusnya hubungan tersebut banyak yang berlangsung sangat lama yakni bisa bertahun-tahun, serta tidak sedikit juga ada yang bersumpah sambal meludah untuk tidak akan pernah bertemu, tegur sapa, dan bersumpah untuk tidak akan menginjakan kakinya kerumahnya,
Selain itu juga jika tidak sengaja bertemu atau berpapasan di jalan, ia akan membuang muka, dengan muka yang mengerung marah, kemudian jika bertemu di tempat kerja atau lainnya ia juga mencueknya tanpa memberikan senyuman secuilpun,
Inilah yang menjadi sebab kelemahan dalam masyarat islam , karena itu hukum syari'at dalam masalah tersebut sudah sangat jelas dan tegas ancamannya juga sangat keras.
Abu Hurairah Radhiallahu Anhu berkata, Rasullullah Shallallahu alaihi wasalam bersabda :
"Tidak halal seorang muslim memutuskan hubungan dengan saudara (sesama muslim) lebih dari tiga hari , barang siapa yang memutuskan lebih dari tiga hari dan meninggal, maka ia masuk neraka," HR. Abu Daud
Abu Khirasy Al Aslami Radhiallalu Anhu berkata, Rasullullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
"Barangsiapa memutuskan hubungan dengan saudaranya selama setahun maka ia seperti mengalirkan darahnya." (Membunuhnya) HR. Al-Bukhari
Selain itu untuk membuktikan berapa buruknya memutuskan hubungan antar sesama muslim cukuplah dengan mengetahui bahwa Allah menolak memberikan ampunan kepada mereka. Dalam hadist riwayat Abu Huarairah, Rasullullah Alaihi Wasallam bersabda :
"Semua amalan manusia diperlihatkan (kepada Allah) pada setiap Jum'at (setiap pekan) dua kali: hari senin dan hari kamis, maka etiap hamba yang beriman diampuni (dosanya) kecuali hamba yang antara dirinya dengan saudaranya ada permusuhan." Difirmankan kepada Malaikat : "Tinggalkanlah atau Tangguhkanlah (pengampunan untuk) dua orang ini sehingga keduanya kembali berdamai. HR. Muslim
Kemudian jika seorang dari keduanya bertaubat kepada Allah, ia harus bersilaturahmi kepada kawannya serta memberikan salam, Jika ia sudah melakukannya, namun sahabatnya menolaknya maka ia telah lepas dari tangguhan dosa , adapun kawannya yang menolak untuk berdamai maka dosa itu akan tetap padanya.
Abu Ayyub Radhiallahu Ahu meriwayatkan, Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
"Tidak halal bagi seorang laki-laki memutuskan hubungan dengan saudaranya lebih dari tiga malam, Saling berpapasan tapi yang ini membuang muka dan yang itu (juga) membuang muka, Yang terbaik diantara keduanya yaitu yang memulai salam." HR. Bukhari
Namun jika terdapat sebuah alasan yang dibenarkan, seperti karena ia meninggalkan sholat, atau terus menerus melakukan dosa/maksiat , sedang pemutusan hubungan tersebut itu berguna bagi yang bersagkutan, yakni misalnya membuatnya kembali kepada kebenaran atau membuatnya merasa bersalah, maka memutuskan hubungan tersebut hukumnya menjadi wajib.
Akan tetapi jika hal tersebut tidak merubah keadaan dan ia malah berpaling, menjadi pembangkang, menjauh, menantang dan menambah dosa maka ia tidak boleh memutuskan hubungan dengannya, sebab perbuatan tersebut tidak membuahkan maslahat akan tetapi malah mendatangkan masalah (Mudharat) .
Dalam keadaan seperti ini sikap yang baik serta benar adalah terus menerus berbuat baik dengannya, menasehati dan mengingatkanya.
Seperti sebuah kisah memutuskan Hubungan (hajr) yang dilakukan oleh Nabi Kita Muhammad Shallallahu Alaihi Wasllam, kepada Ka'ab bin Malik dan dua temannya , karena beliau melihat dalam Hajr tersebut. terdapat sebuah maslahat . sebaliknya beliau menhentikan Hajr kepada Abdullah bin Ubay bin Salul dan orang munafik lainnya, karena hajr kepada mereka tidak membawa faedah .
Dan semoga kita menjadi muslim yang baik dan terhindar dari godaan setan yang menjerumuskan manusia kedalam neraka, dengan tetap rukun dengan saudara-saudara kita, sahabat dan semuanya, dan semoga Allah tetap menjaga iman islam kita dan menjadi lebh baik lagi.
Semoga bermanfaat.
Tags
ISLAMI