Seru dan Menantang! Cerita Anak Lomba Panjat Pinang yang Penuh Kebersamaan
Cerita Anak Fajar & Mentari ,- Fajar, Mentari, Danu dan Naura, tahun ini terpilih mewakili sekolah untuk menjadi pasukan pengibar bendera pada perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-71 tingkat kecamatan. Mereka terlihat bersemangat berlatih bersama teman-teman dari SD lain. Dalam latihan itu, Mentari bertugas membawa bendera. Namun dari sekian kali latihan, gerakan kaki Mentari selalu saja ada yang salah. “Mentari ayo dong fokus, capek nih, udah panas-panasan juga tetep ja salah,” kata Danu sedikit marah.
Mentari tidak menanggapinya karena dia sendiri bingung kenapa gerakannya sering tidak sama dengan yang lain. “Sudahlah Danu, mungkin Mentari agak nervous bisa terpilih untuk tingkat kecamatan. Mending kita istirahat dulu,” timpal Naura.
“Iya bener kita istirahat dulu ja, aku haus nih. Ke warung ja yuk,” ajak Fajar mengheningkan suasana. Mereka berempat selanjutnya pergi menuju warung. Saat tengah asyik beristirahat, terdengar dari pengeras suara bahwa latihan paskibraka akan dilanjutkan besok pagi. “Horeee latihan hari ini selesai,” kata Fajar girang.
Danu, Mentari, dan Naura pun terkaget. “Apaan sih, latihan kita kan masih banyak yang salah. Kok kamu seneng sih?” Sahut Danu. “Bukan begitu Dan, kamu inget gak kalau hari ini tuh ada lomba panjat pinang di rumah Pak RT?” “Ada sekitar 15 pohon pinang lho, dan yang manjat harus per grup. Satu orang tidak boleh ikut ke grup lain dan bagi grup yang menang akan dapat sepeda motor,” imbuh Fajar.
“Wah iya iya, seru tuh yuk kita ke sana? Tapi kalau kita ikut, kan kita cuma berdua?” “Tenang ja, kan masih ada Adam sama Arif” kata Fajar. Fajar dan Danu segera mengganti baju dan menghampiri Adam dan Arif untuk ikut lomba panjat pinang.
Di lapangan, ribuan orang sudah datang untuk menyaksikan lomba panjat pinang tersebut. Fajar bergegas mendaftarkan timnya ke panitia. Dan perlombaan pun dimulai. Fajar, Danu, Adam dan Arif bersiap-siap, mengambil strategi agar bisa sampai di atas.
Mentari tidak menanggapinya karena dia sendiri bingung kenapa gerakannya sering tidak sama dengan yang lain. “Sudahlah Danu, mungkin Mentari agak nervous bisa terpilih untuk tingkat kecamatan. Mending kita istirahat dulu,” timpal Naura.
“Iya bener kita istirahat dulu ja, aku haus nih. Ke warung ja yuk,” ajak Fajar mengheningkan suasana. Mereka berempat selanjutnya pergi menuju warung. Saat tengah asyik beristirahat, terdengar dari pengeras suara bahwa latihan paskibraka akan dilanjutkan besok pagi. “Horeee latihan hari ini selesai,” kata Fajar girang.
Danu, Mentari, dan Naura pun terkaget. “Apaan sih, latihan kita kan masih banyak yang salah. Kok kamu seneng sih?” Sahut Danu. “Bukan begitu Dan, kamu inget gak kalau hari ini tuh ada lomba panjat pinang di rumah Pak RT?” “Ada sekitar 15 pohon pinang lho, dan yang manjat harus per grup. Satu orang tidak boleh ikut ke grup lain dan bagi grup yang menang akan dapat sepeda motor,” imbuh Fajar.
“Wah iya iya, seru tuh yuk kita ke sana? Tapi kalau kita ikut, kan kita cuma berdua?” “Tenang ja, kan masih ada Adam sama Arif” kata Fajar. Fajar dan Danu segera mengganti baju dan menghampiri Adam dan Arif untuk ikut lomba panjat pinang.
Di lapangan, ribuan orang sudah datang untuk menyaksikan lomba panjat pinang tersebut. Fajar bergegas mendaftarkan timnya ke panitia. Dan perlombaan pun dimulai. Fajar, Danu, Adam dan Arif bersiap-siap, mengambil strategi agar bisa sampai di atas.
Sorak soray penonton pun semakin menggema. Gelak tawa muncul karena banyak yang sudah sampai di tengah tapi jatuh lagi. Termasuk juga timnya Fajar. Berulang kali mereka mengubah formasi namun tetap juga jatuh lagi. “Ayo Kak Fajar semangat,” ucap Mentari dari tribun penonton.
Saat kembali berusaha mencapai puncak pohon pinang, pembawa acara mengumumkan bahwa sudah ada grup yang berhasil mencapai puncak. “Yah, kita kalah,” kata Danu. “Tenang ja Dan, masih ada tahun depan, yang penting kita tetap semangat merayakan Hari Kemerdekaan RI,” ujar Fajar.*
Tags
CERITA ANAK