Inspirasi Pintar,- Cerita Anak bergambar Fajar & Mentari
MASIH dalam peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI, siswa SD Assalam akhir pekan ini diajak untuk mengenal sejarah perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan. Mereka bersama guru pembimbing pergi ke Museum Linggarjati di Desa Linggarjati Kecamatan Cilimus, Kuningan. “Semuanya sudah siap?” Tanya Ibu Nur sambil mengabsen anak-anak.
Setelah diabsen, mereka kemudian berangkat dengan menggunakan mini bus dari sekolah. Di dalam bus anak-anak mendapatkan sedikit gambaran tentang Museum Linggarjati. “Ada yang tahu gak, kenapa ada Museum Linggarjati?” Tanya Ibu Nur. Anak-anak termasuk Fajar dan Mentari pun berusaha menjawab. Kebanyakan dari mereka memberikan jawaban yang kurang tepat, namun Ibu Nur kemudian melengkapi jawabannya.
Museum Linggarjati sendiri adalah saksi sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dalam bidang diplomasi untuk mencapai kemerdekaan sekaligus mengakhiri perselisihan antara Indonesia dengan Belanda. Ibu Nur terus memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar sejarah Bangsa Indonesia. Sehingga anak-anak pun fokus pada pertanyaan Ibu Nur.
Tak terasa, selang beberapa menit, rombongan ternyata telah sampai. Fajar dan Mentari segera merapihkan tasnya untuk turun dari bus. Di depan museum, Fajar dan Mentari melihat plang bertuliskan “Bangunan Cagar Budaya Gedung Perundingan Linggarjati Dilindungi Undang-undang No 5 Tahun 1992”. Setelah membayar karcis mereka kemudian masuk.
“Anak-anak, inilah hasil Perundingan Linggarjati itu,” kata Ibu Nur sambil menunjuk ke papan besar berlapiskan kaca. Fajar dan Mentari kemudian mencatat beberapa hal yang dianggap penting. Setelahnya, rombongan kemudian masuk ke ruang tamu. Di sana terdapat gambaran suasana perundingan Linggarjati dalam kotak kaca serta patung-patung delegasi dari Indonesia dan Belanda.
Usai mendapatkan penjelasan tentang isi museum, Fajar, Mentari dan Naura kemudian keluar ruangan untuk foto-foto. “Yuk kita cari tempat yang bagus untuk foto-foto,” ajak Mentari. Mereka kemudian keluar, dan di halaman museum, mereka melihat ada monumen peringatan perundingan Linggarjati. “Di sana ja yuk kita foto-fotonya,” kata Fajar.
Saat sedang asyik berfoto ria, Adam dan Danu datang. “Hey, kita juga mau ikutan dong,” kata Adam. “Iya pinjam dong kameranya?” Tambah Danu. “Nanti ya kita belum puas nih foto-fotonya,” jawab Naura. Kesal karena tidak bisa meminjam kamera, Adam dan Danu lantas mengambil kamera secara paksa. Dan tiba-tiba “prraaak”. Kameranya terjatuh. “Tuh kan kalian sih gak mau sabar,” kata Mentari kesal.*
Yukk, Baca Lagi Cerita Fajar & Mentari yang Lainnya :
MASIH dalam peringatan HUT ke-70 Kemerdekaan RI, siswa SD Assalam akhir pekan ini diajak untuk mengenal sejarah perjuangan bangsa dalam meraih kemerdekaan. Mereka bersama guru pembimbing pergi ke Museum Linggarjati di Desa Linggarjati Kecamatan Cilimus, Kuningan. “Semuanya sudah siap?” Tanya Ibu Nur sambil mengabsen anak-anak.
Setelah diabsen, mereka kemudian berangkat dengan menggunakan mini bus dari sekolah. Di dalam bus anak-anak mendapatkan sedikit gambaran tentang Museum Linggarjati. “Ada yang tahu gak, kenapa ada Museum Linggarjati?” Tanya Ibu Nur. Anak-anak termasuk Fajar dan Mentari pun berusaha menjawab. Kebanyakan dari mereka memberikan jawaban yang kurang tepat, namun Ibu Nur kemudian melengkapi jawabannya.
Museum Linggarjati sendiri adalah saksi sejarah perjuangan Bangsa Indonesia dalam bidang diplomasi untuk mencapai kemerdekaan sekaligus mengakhiri perselisihan antara Indonesia dengan Belanda. Ibu Nur terus memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar sejarah Bangsa Indonesia. Sehingga anak-anak pun fokus pada pertanyaan Ibu Nur.
Tak terasa, selang beberapa menit, rombongan ternyata telah sampai. Fajar dan Mentari segera merapihkan tasnya untuk turun dari bus. Di depan museum, Fajar dan Mentari melihat plang bertuliskan “Bangunan Cagar Budaya Gedung Perundingan Linggarjati Dilindungi Undang-undang No 5 Tahun 1992”. Setelah membayar karcis mereka kemudian masuk.
“Anak-anak, inilah hasil Perundingan Linggarjati itu,” kata Ibu Nur sambil menunjuk ke papan besar berlapiskan kaca. Fajar dan Mentari kemudian mencatat beberapa hal yang dianggap penting. Setelahnya, rombongan kemudian masuk ke ruang tamu. Di sana terdapat gambaran suasana perundingan Linggarjati dalam kotak kaca serta patung-patung delegasi dari Indonesia dan Belanda.
Usai mendapatkan penjelasan tentang isi museum, Fajar, Mentari dan Naura kemudian keluar ruangan untuk foto-foto. “Yuk kita cari tempat yang bagus untuk foto-foto,” ajak Mentari. Mereka kemudian keluar, dan di halaman museum, mereka melihat ada monumen peringatan perundingan Linggarjati. “Di sana ja yuk kita foto-fotonya,” kata Fajar.
Saat sedang asyik berfoto ria, Adam dan Danu datang. “Hey, kita juga mau ikutan dong,” kata Adam. “Iya pinjam dong kameranya?” Tambah Danu. “Nanti ya kita belum puas nih foto-fotonya,” jawab Naura. Kesal karena tidak bisa meminjam kamera, Adam dan Danu lantas mengambil kamera secara paksa. Dan tiba-tiba “prraaak”. Kameranya terjatuh. “Tuh kan kalian sih gak mau sabar,” kata Mentari kesal.*
Yukk, Baca Lagi Cerita Fajar & Mentari yang Lainnya :
Tags
CERITA ANAK