Inspirasi Pintar,- Cerita Anak bergambar Fajar & mentari
Siang itu, Fajar, Mentari, Marisa, dan Naura pulang sekolah bareng. Mereka pun merencanakan untuk bermain bersama. “Eh nanti kita mainan karet lagi yuk di taman,” ajak Mentari. “Ahhh gak mau ah, kalau mainan karet aku selalu kalah. Mainan yang lain aja,” jawab Fajar. Naura langsung menyahut, “Gak apa-apa, namanya jugapermainan, pasti ada kalahnya”.
“Iya aku juga juga dulunya gak bisa, tapi sekarang bisa,” tambah Marisa. Saat sedang asik ngobrol sambil berjalan menuju rumah, mereka melihat Pak Edi di ketinggian dan berjalan dengan menggunakan bambu. “Pak Eeeeddiii, Pak Edi kok bisa sih berjalan dengan bambu?” Tanya Fajar agak berteriak. “Iya gak jatuh lagi ya?” tambah Mentari terheran.
Pak Edi pun perlahan turun dari batang bambu yang dinaikinya. Sambil melepaskan tali yang mengikatkan kaki dengan bambu tersebut, Pak Edi memberikan penjelasan. “Kalian gak tahu ya, ini namanya permainan Egrang”. “Egrang?” mereka bertanya-tanya.
“Iya Egrang. Bahasa lainnya jangkungan. Ini adalah permainan tradisional yang terbuat dari 2 batang bambu dengan ukuran selengan orang dewasa, sedangkan untuk tumpuan bawah bambunya agak besar. Permainan Egrang sendiri sudah ada sejak dahulu kala dan merupakan permainan yang membutuhkan ketrampilan dan keseimbangan tubuh. Makanya tadi meskipun tinggi tapi bapak tidak jatuh kan? Itu karena keseimbangan tubuh”.
“Waaahhh, asik juga ya Pak bermain permainan ini. Mau gak Pak ngajarin kami bermain Egrang?” Tanya Fajar. “Ooooo dengan senang hati. Jarang lho zaman sekarang anak-anak seperti kalian mau bermain permainan ini. Serius mau mainan ini?” Tanya Pak Edi. “Iya Pak kami serius”.
“Yaudah sekarang kalian pulang dulu, makan, ganti trus ke sini lagi. Nanti Bapak buatkan alatnya untuk kalian,” pinta Pak Edi. Mereka pun bergegas pulang ke rumah untuk mengganti baju. Selang beberapa menit, mereka kembali menemui Pak Edi. “Nah ini bambunya. Kalian sudah siap?” Tanya Pak Edi.
Ternyata tak membutuhkan waktu lama bagi Pak Edi untuk mengajarkan mereka permainan Egrang. “Wah Asyik ya? Kita bisa melihat dari ketinggian?” kata Mentari. “Iya rumah Bi Ijah yang jauh aja kelihatan dari sini,” jawab Naura. Merasa sudah bisa menggunakan Egrang, mereka pun berjalan menuju taman. Di taman ternyata ada Adam dan Danu yang sedang duduk.
“Hey… Adam, Danu, lihat nih kita bisa berjalan di atas bambu,” kata Fajar. “Wah kalian kok bisa sih? Siapa yang buatin,” Tanya Adam. “Yang buat Pak Edi,” jawab Marisa. “Aku boleh minjem gak?” pinta Adam. “Boleh aja, tapi nanti nunggu kalau kita udah puas, ha..ha..ha..,” kata Fajar ketawa.
Mendengar jawaban Fajar seperti itu, Adam dan Danu kesal. Mereka pun berencana menjahilinya. Adam mendekati Fajar dan menendang batang bambu yang dinaiki Fajar. “Duuukkzz”. Fajar kemudian terjatuh. “Hey kalian tega banget sih,” kata Fajar. “Biarin,,, lagian dipinjem aja gak boleh,” kata Adam dan Danu sambil berlari.*
Yukk, Baca Lagi Cerita Fajar & Mentari yang Lainnya :
Siang itu, Fajar, Mentari, Marisa, dan Naura pulang sekolah bareng. Mereka pun merencanakan untuk bermain bersama. “Eh nanti kita mainan karet lagi yuk di taman,” ajak Mentari. “Ahhh gak mau ah, kalau mainan karet aku selalu kalah. Mainan yang lain aja,” jawab Fajar. Naura langsung menyahut, “Gak apa-apa, namanya jugapermainan, pasti ada kalahnya”.
“Iya aku juga juga dulunya gak bisa, tapi sekarang bisa,” tambah Marisa. Saat sedang asik ngobrol sambil berjalan menuju rumah, mereka melihat Pak Edi di ketinggian dan berjalan dengan menggunakan bambu. “Pak Eeeeddiii, Pak Edi kok bisa sih berjalan dengan bambu?” Tanya Fajar agak berteriak. “Iya gak jatuh lagi ya?” tambah Mentari terheran.
Pak Edi pun perlahan turun dari batang bambu yang dinaikinya. Sambil melepaskan tali yang mengikatkan kaki dengan bambu tersebut, Pak Edi memberikan penjelasan. “Kalian gak tahu ya, ini namanya permainan Egrang”. “Egrang?” mereka bertanya-tanya.
“Iya Egrang. Bahasa lainnya jangkungan. Ini adalah permainan tradisional yang terbuat dari 2 batang bambu dengan ukuran selengan orang dewasa, sedangkan untuk tumpuan bawah bambunya agak besar. Permainan Egrang sendiri sudah ada sejak dahulu kala dan merupakan permainan yang membutuhkan ketrampilan dan keseimbangan tubuh. Makanya tadi meskipun tinggi tapi bapak tidak jatuh kan? Itu karena keseimbangan tubuh”.
“Waaahhh, asik juga ya Pak bermain permainan ini. Mau gak Pak ngajarin kami bermain Egrang?” Tanya Fajar. “Ooooo dengan senang hati. Jarang lho zaman sekarang anak-anak seperti kalian mau bermain permainan ini. Serius mau mainan ini?” Tanya Pak Edi. “Iya Pak kami serius”.
“Yaudah sekarang kalian pulang dulu, makan, ganti trus ke sini lagi. Nanti Bapak buatkan alatnya untuk kalian,” pinta Pak Edi. Mereka pun bergegas pulang ke rumah untuk mengganti baju. Selang beberapa menit, mereka kembali menemui Pak Edi. “Nah ini bambunya. Kalian sudah siap?” Tanya Pak Edi.
Ternyata tak membutuhkan waktu lama bagi Pak Edi untuk mengajarkan mereka permainan Egrang. “Wah Asyik ya? Kita bisa melihat dari ketinggian?” kata Mentari. “Iya rumah Bi Ijah yang jauh aja kelihatan dari sini,” jawab Naura. Merasa sudah bisa menggunakan Egrang, mereka pun berjalan menuju taman. Di taman ternyata ada Adam dan Danu yang sedang duduk.
“Hey… Adam, Danu, lihat nih kita bisa berjalan di atas bambu,” kata Fajar. “Wah kalian kok bisa sih? Siapa yang buatin,” Tanya Adam. “Yang buat Pak Edi,” jawab Marisa. “Aku boleh minjem gak?” pinta Adam. “Boleh aja, tapi nanti nunggu kalau kita udah puas, ha..ha..ha..,” kata Fajar ketawa.
Mendengar jawaban Fajar seperti itu, Adam dan Danu kesal. Mereka pun berencana menjahilinya. Adam mendekati Fajar dan menendang batang bambu yang dinaiki Fajar. “Duuukkzz”. Fajar kemudian terjatuh. “Hey kalian tega banget sih,” kata Fajar. “Biarin,,, lagian dipinjem aja gak boleh,” kata Adam dan Danu sambil berlari.*
Yukk, Baca Lagi Cerita Fajar & Mentari yang Lainnya :
☃ Fajar & Mentari - Rekreasi ke Waterboom
Tags
CERITA ANAK