Apa yang Dimaksud dengan Sunah Puasa?
Pertanyaan:
Pengertian sunah puasa itu apa, Ustad? Apakah ada panduan dan pedoman dalam masalah ini? Terimakasih.
Jawaban:
Yang dimaksud dengan sunah puasa adalah segala perbuatan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW (disunahkan) ketika sedang melakukan ibadah puasa. Sunah-sunah puasa itu adalah: Pertama, menyegerakan berbuka puasa ketika waktu Magrib telah tiba atau waktu diperbolehkannya untuk berbuka puasa bagi semua muslim yang menjalankannya. Maka dianjurkan untuk segera berbuka puasa didahulukan dari pada menjalankan ibadah-ibadah yang lainnya, termasuk di antaranya menjalankan ibadah salat Maghrib.
Diceritakan dari Sahal Ibn Sa’ad, Rasulullah SAW bersabda: ”Manusia selamanya dalam kebaikan, selama ia menyegerakan berbuka puasa.” (Hadits sahih, riwayat Bukhari dan Muslim).
Kedua, membaca doa berbuka puasa. Membaca doa berbuka puasa sebelum membatalkan puasa itu perbuatan yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW sebagai mana sabdanya: Diceritakan dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW apabila berbuka buasa, ia berdoa: “Wahai Tuhanku, karena Engkau aku berpuasa, dan atas rizkimu aku berbuka, maka sirnalah rasa dahaga dan urat-uratku sekarang jadi basah, dan semoga pahala puasanya tetap kalau Engkau menghendaki.” (Hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim).
Ketiga, Berbuka dengan makan buah kurma atau minum air putih. Berbuka puasa diawali dengan memakan buah kurma, dan apabila tidak menemukan buah kurma atau tidak memilikinya, maka dianjurkan untuk meminum air putih terlebih dahulu sebelum memakan dan minum yang lainnya.
Dari Anas RA: Nabi SAW apabila ia berbuka puasa denga kurma gemading, sebelum Beliau salat, apabila tidak ditemukannya, ia berbuka dengan kurma biasa, kalau tidak ditemukannya, Beliau berbuka dengan beberapa teguk dari air putih”. ( Hadits sahih riwayat Abu Daud dan Tirmidzi).
Keempat, makan sahur sesudah tengah malam. Makan sahur sesudah tengah malam dengan maksud supaya menambah kekuatan ketika puasa. Dari Anas RA, Rasulullah SAW bersabda: “Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu terkandung berkah”. (Hadits sahih, riwayat Bukhari dan Muslim).
Kelima, mengakhirkan sahur. Sahur atau memakan sesuatu di malam hari dengan tujuan memperkuat diri untuk dapat menjalankan ibadah puasa keesokan harinya dianjurkan mengakhirkannya sebelum waktu Subuh tiba. Dari Abu Dzar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan hilang sifat kebaikan pada diri manusia, selama ia mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa.” (Hadits sahih, riwayat Ahmad).
Keenam, meninggalkan perkataan jelek dan jorok. Di saat menjalankan ibadah puasa, seorang muslim dianjurkan untuk tidak berkata-kata yang tidak bermanfaat, apalagi perkataan jelek dan jorok, semisal berbohong, menghina orang lain, menggunjing kejelekan orang lain, memfitnah orang lain dsb.
Dan apabila ia dicaci maki oleh orang lain, maka ia dianjurkan untuk mengatakan “saya sedang berpuasa” sampai dua hingga tiga kali ucapan, menurut Imam Nawawi dalam kitab adzkarnya. Sedangkan menurut Imam Rafi’i, ia dianjurkan untuk mangatakannya dalam hati saja sebagai pengingat agar tidak terpancing emosi.***
Pertanyaan:
Pengertian sunah puasa itu apa, Ustad? Apakah ada panduan dan pedoman dalam masalah ini? Terimakasih.
Jawaban:
Yang dimaksud dengan sunah puasa adalah segala perbuatan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW (disunahkan) ketika sedang melakukan ibadah puasa. Sunah-sunah puasa itu adalah: Pertama, menyegerakan berbuka puasa ketika waktu Magrib telah tiba atau waktu diperbolehkannya untuk berbuka puasa bagi semua muslim yang menjalankannya. Maka dianjurkan untuk segera berbuka puasa didahulukan dari pada menjalankan ibadah-ibadah yang lainnya, termasuk di antaranya menjalankan ibadah salat Maghrib.
Diceritakan dari Sahal Ibn Sa’ad, Rasulullah SAW bersabda: ”Manusia selamanya dalam kebaikan, selama ia menyegerakan berbuka puasa.” (Hadits sahih, riwayat Bukhari dan Muslim).
Kedua, membaca doa berbuka puasa. Membaca doa berbuka puasa sebelum membatalkan puasa itu perbuatan yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW sebagai mana sabdanya: Diceritakan dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW apabila berbuka buasa, ia berdoa: “Wahai Tuhanku, karena Engkau aku berpuasa, dan atas rizkimu aku berbuka, maka sirnalah rasa dahaga dan urat-uratku sekarang jadi basah, dan semoga pahala puasanya tetap kalau Engkau menghendaki.” (Hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim).
Ketiga, Berbuka dengan makan buah kurma atau minum air putih. Berbuka puasa diawali dengan memakan buah kurma, dan apabila tidak menemukan buah kurma atau tidak memilikinya, maka dianjurkan untuk meminum air putih terlebih dahulu sebelum memakan dan minum yang lainnya.
Dari Anas RA: Nabi SAW apabila ia berbuka puasa denga kurma gemading, sebelum Beliau salat, apabila tidak ditemukannya, ia berbuka dengan kurma biasa, kalau tidak ditemukannya, Beliau berbuka dengan beberapa teguk dari air putih”. ( Hadits sahih riwayat Abu Daud dan Tirmidzi).
Keempat, makan sahur sesudah tengah malam. Makan sahur sesudah tengah malam dengan maksud supaya menambah kekuatan ketika puasa. Dari Anas RA, Rasulullah SAW bersabda: “Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu terkandung berkah”. (Hadits sahih, riwayat Bukhari dan Muslim).
Kelima, mengakhirkan sahur. Sahur atau memakan sesuatu di malam hari dengan tujuan memperkuat diri untuk dapat menjalankan ibadah puasa keesokan harinya dianjurkan mengakhirkannya sebelum waktu Subuh tiba. Dari Abu Dzar RA, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak akan hilang sifat kebaikan pada diri manusia, selama ia mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa.” (Hadits sahih, riwayat Ahmad).
Keenam, meninggalkan perkataan jelek dan jorok. Di saat menjalankan ibadah puasa, seorang muslim dianjurkan untuk tidak berkata-kata yang tidak bermanfaat, apalagi perkataan jelek dan jorok, semisal berbohong, menghina orang lain, menggunjing kejelekan orang lain, memfitnah orang lain dsb.
Dan apabila ia dicaci maki oleh orang lain, maka ia dianjurkan untuk mengatakan “saya sedang berpuasa” sampai dua hingga tiga kali ucapan, menurut Imam Nawawi dalam kitab adzkarnya. Sedangkan menurut Imam Rafi’i, ia dianjurkan untuk mangatakannya dalam hati saja sebagai pengingat agar tidak terpancing emosi.***
Tags
Education