Inspirasi Pintar,- Cerita Anak - Mengenal Legenda Kereta Paksi Naga Liman Cirebon dalam Cerita Anak Indonesia
Sahabat pernahkah kalian berkunjung ke kota udang ? kota wali atau kota Cirebon yang memiliki keunikan serta ragam wisata religinya, kota Cirebon memiliki banyak sekali keragaman budaya dan sejarah. Salah satu keunikan peninggalan sejarahnya yakni berupa kereta kencana , Kereta Singa Barong dan Kereta Paksi Naga Liman
Kereta Paksi Naga Liman merupakan penggabungan dari 3 jenis hewan yaitu Paksi=burung (sayap) Naga=naga (tanduk) Liman=gajah (belalai). Dibuat pada tahun 1350 Saka atau 1428 Masehi. Kereta ini digunakan oleh Sunan Gunung Jati untung berkeliling keraton. Kereta ini juga dibuat oleh Panembahan Losari.
Paksi Naga Liman adalah kereta kencana milik Keraton Kanoman. Dulu, kereta ini digunakan raja Keraton Kanoman untuk menghadiri upacara kebesaran. Selain itu, kereta ini juga digunakan untuk kirab pengantin keluarga Sultan Kanoman. Kereta ini tidak digunakan dan disimpan di museum Keraton Kanoman, sedangkan yang sering dipakai pada perayaan-perayaan merupakan kereta tiruannya.
Kereta ini berukuran panjang 3 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 2,6 meter dan ditarik oleh enam ekor kuda. Badan kereta terbagi dua bagian, yakni bagian atas dari kayu sebagai tempat duduk penumpang dan bagian bawah dari besi berupa rangkaian empat roda kereta. Bagian atas kereta berbentuk perpaduan tiga hewan seperti namanya, yakni burung garuda (paksi), ular naga (naga), dan gajah (liman). Tempat duduk penumpang berbentuk badan gajah yang kakinya dilipat, berekor naga, bersayap garuda, dan berkepala perpaduan antara naga dan gajah. Di bagian kepala, wajah gajah berbelalai mencuat ke atas memegang trisula dan tombak.
Kereta Singa Barong
Kereta Singa Barong adalah karya Panembahan Losari, cucu Sunan Gunung Jati, yang dibuat pada tahun 1549. Nama Singa Barong sendiri berasal dari kata “sing ngarani bareng-bareng”, artinya “yang memberi nama bersama-sama”. Entah apa maksudnya dan siapa saja yang telah memberi nama, namun memang tidak ada ukiran singa pada kereta antik ini.
Kereta Singa Barong yang berbelalai gajah melambangkan persahabatan Kasultanan Cirebon dengan India, berkepala naga lambang persahabatan dengan Tiongkok, serta bersayap dan berbadan Buroq lambang persahabatan dengan Mesir.
Trisula pada belalai menjadi perlambang akan ketajaman cipta, rasa, dan karsa manusia. Ukiran pada Kereta Singa Barong ini cukup indah, meski kereta antik ini terlihat kurang terawat. Di belakang Kereta Singa Barong, menempel pada dinding, adalah tombak berbendera kuning yang disebut Blandrang yang dibawa prajurit Panyutran sebagai barisan kehormatan.
Ukiran pada bagian belakang Kereta Singa Barong berbentuk menyerupai gumpalan-gumpalan awan hijau dengan ornamen keemasan di dalamnya.
Kereta Singa Barong biasanya dikeluarkan pada saat kirab 1 Muharam dan Pelantikan Sultan. Sejak tahun 1945 Kereta Singa Barong yang asli ini tidak dikeluarkan lagi pada saat kirab, setelah dibuat duplikatnya.
jadi untuk sahabat yang penasaran dan ingin melihat langsung datang saja ke keraton kasepuhan cirebon selain itu juga sahabat bisa mengabadikan momen tersebut kedalam sebuah foto. agar bisa dikenang dilain waktu,.
Tags
CERITA ANAK