Inspirasi Pintar,- Cerita Anak bergambar Fajar & Mentari
MEMPERINGATI HUT Polwan ke-67, siswi SD Assalam diminta untuk mengenakan seragam polwan. Mentari terlihat senang bisa mengenakan seragam polwan lagi karena sejak lulus TK seragam polwannya gak pernah lagi dia pakai. “Anak-anak, besok jangan lupa ya bagi yang perempuan pakai seragam polwan, bagi yang laki-laki boleh pakai seragam polisi,” kata Bu Susi.
SD Assalam rencananya akan menggelar karnaval sederhana mengitari jalan di sekitar sekolah. Karnaval dilakukan untuk memperingati HUT Polwan ke-67. Dalam karnaval nanti, siswa dibantu polwan dari polres akan membagikan bunga kepada beberapa orang yang melintas. Bagi-bagi bunga ini dilakukan agar polwan bisa semakin dekat dengan masyarakat.
“Kayaknya besok aku gak ikut deh,” kata Zahra. “Lho kenapa?” Tanya Mentari. “Ehmm, gak papa,” jawab Zahra sambil tersenyum. Mentari dan Naura merasa aneh dengan sikap Zahra. “Gak biasanya Zahra begitu,” kata Naura. “Iya ya, padahal dia kan paling seneng kalau pakai seragam polwan”. “Yaudahlah biarkan saja”.
Usai pulang sekolah Mentari bergegas menuju rumah untuk mencari seragam polwan saat dia TK dulu.
“Bunda seragam polwan Mentari mana?”. “Lho bukannya seragam itu gak kamu pake lagi? Makanya bunda pisahin di lemari lain,” sahut bunda. “Besok ada karnaval Bunda, jadi Mentari harus pake seragam itu”. “Sebentar bunda ambilkan”.
“Ini?” Kata bunda sambil menyodorkan seragam polwan Mentari. Mentari pun buru-buru mencobanya, namun sayang seragamnya sudah gak muat lagi. “Yah kekecilan,” gerutu Mentari. “Bunda seragamnya kekecilan”. Mentari pun membujuk bundanya agar membelikan seragam baru. Tak berselang lama, Mentari dan Bunda pergi menuju toko untuk mencari seragam polwan.
Sepulangnya dari toko Mentari bertemu Naura. “Darimana kamu Mentari?” Tanya Naura. “Ini abis beli seragam untuk besok.” Naura seketika membisikkan sesuatu ke telinga Mentari. “Aku udah tahu kenapa Zahra gak mau ikut karnaval”. “Kenapa?” “Karena dia gak punya seragam polwannya”.
“Kebetulan aku punya satu di rumah, kayaknya pas untuk Zahra,” kata Mentari. Mentari lalu pulang ke rumah mengambil seragam polwannya yang gak lagi muat. “Zahra...Zahra...”, teriak Mentari dan Naura di depan rumah Zahra. “Ini untuk kamu. Aku tau kamu gak mau ikut karnaval karena gak punya seragamnya kan?” Kata Mentari. Zahra seketika tersenyum lebar, karena ternyata seragamnya pas. Keesokan harinya, Zahra menghampiri Mentari dan Naura untuk berangkat ke sekolah bareng. Dalam karnaval, Zahra terlihat senang, berulang kali dia meniup peluit saat meminta pengendara di jalan untuk berhati-hati.
Yukk, Baca Lagi Cerita Fajar & Mentari yang Lainnya :
☃ Fajar & Mentari - Dolar
Tags
CERITA ANAK