Inspirasi Pintar,- Cerita Anak bergambar, Fajar dan Mentari
Siang itu, Adam menunjukkan hanphone baru miliknya kepada Danu, Naura dan Marisa. Adam memang dari keluarga berada sehingga hampir segala kemauannya dituruti oleh orang tuanya. “Lihat nih, aku punya HP canggih, banyak permainannya, kameranya jernih, dan facebookannya lancar lagi”.
Siang itu, Adam menunjukkan hanphone baru miliknya kepada Danu, Naura dan Marisa. Adam memang dari keluarga berada sehingga hampir segala kemauannya dituruti oleh orang tuanya. “Lihat nih, aku punya HP canggih, banyak permainannya, kameranya jernih, dan facebookannya lancar lagi”.
“Waaah, bagus banget, pasti mahal ya?” tanya Marisa. “Aku boleh pinjem gak Dan? Bisa game online kan,” kata Danu. “Haaa,.. apa tuh game online?” celetuk Naura yang memang gak mengerti soal HP. “Ha..ha..ha.., kamu gak bakalan ngerti Naura. Game online tuh permainan yang langsung terhubung dengan internet,” terang Adam.
Di antara Fajar, Mentari, Adam, Danu, Naura, Marisa dan Zahra, memang Adam yang selalu lebih awal tahu soal teknologi terkini. Bahkan Adam dan Danu telah memiliki facebook dari teman-teman sebayanya.
“Kita ke rumah Fajar dan Mentari yuk? Aku mau nunjukin HP baruku,” ajak Adam. “Ayooo,…” kata Danu dan Marisa. “Aku ikuuut,” sahut Naura. Mereka pun kemudian berjalan menuju rumah Fajar dan Mentari. Namun belum juga sampai ke rumah Fajar dan Mentari, mereka melihat Fajar dan Mentari sedang bermain di taman.
“Hey lihat itu Fajar dan Mentari di taman,” ucap Marisa sambil menunjuk ke taman. “Mereka sedang main apa ya?” kata Naura. “Yuk kita samperin…” Adam menambahkan. Mereka kemudian berjalan mendekat ke arah Fajar dan Mentari. “Fajar..Mentari, kalian sedang mainan apa?” tanya Naura.
“Eh kalian, kita sedang belajar soal prinsip dasar komunikasi nih,” jawab Fajar. “Prinsip dasar komunikasi? Apaan tuh,” tanya Marisa. “Ha..ha..haa.., kalian kuno, masa mainan kaleng sama benang aja bilangnya prinsip dasar komunikasi. Komunikasi yang bener tuh ini nih, HP canggih yang selain bisa untuk nelefon, juga bisa mencari apa saja lewat google,” kata Adan sambil menunjukkan HP barunya.
"Telefon yang Adam pegang itu awalnya dari sini. Jadi prinsipnya, suara merambat melalui udara dengan perantara benang ini. Jadi telefon kaleng inilah yang memberi inspirasi akan kehadiran telegraf dan telepon yang kita kenal sekarang,” terang Mentari.
“Ha..ha.., lagian kenapa juga kita harus kembali ke masa lalu, mending juga telefon yang sudah ada sekarang. Selain lebih modern, juga kita bisa main game apa aja,” tambah Danu. “Iya memang komunikasi itu dibutuhkan oleh semua orang, tapi untuk kita yang masih kelas 2 SD, telefon itu masih belum bermanfaat, bahkan bisa membuat kita malas dengan fitur-fitur yang ada di dalamnya. Mending ini telefon kaleng, selain murah meriah, kita bisa sekaligus belajar. Bahkan ini bisa buat mainan lagi,” jelas Fajar. “Iya juga ya, ayooo sini aku cobain, ayo Marisa kita coba,” kata Naura.
“Aaahhh, kalian kuno. Ayo Danu kita pergi saja,” ajak Adam ke Danu. Setelah itu Fajar, Mentari, Naura dan Marisa bermain telefon kaleng bersama. Nah Sahabat, siapa yang mau mencoba permainan unik dan menarik telefon kaleng seperti yang dimainkan Fajar dan Mentari. Bahan-bahannya mudah kok, cuma butuh dua kaleng sama benang saja. Yuk kita cobain.*
Yukk, Baca Lagi Cerita Fajar & Mentari yang Lainnya :
☃ Fajar & Mentari - Akibat Hujan-hujanan
Tags
CERITA ANAK