☃ Fajar & Mentari - Main Kereta-Keretaan

 Inspirasi Pintar,- Cerita Anak bergambar  Fajar & Mentari

MENTARI terlihat begitu cantik mengenakan kebaya rancangan ibundanya. Hari ini Mentari bersama Marisa, Zahra, dan Naura akan mengikuti lomba busana dalam rangka memperingati Hari Kartini di sekolah. “Aduuuhhhh, kok ribet begini sih Bunda?” Tanya Mentari dengan muka cemberut. “Sabar sayang, kan katanya mau ikutan lomba busana Kartini? Jadi harus pakai pakaian Kartini,” jawab bunda.

“Emang Kartini itu siapa sih Bunda?”

“Kartini adalah pejuang Bangsa Indonesia yang memelopori adanya persamaan gender dan hak antara perempuan dan laki-laki. Kan dulu perempuan itu hanya boleh sekolah sampai SD saja, nah dengan adanya perjuangan Kartini ini, para perempuan akhirnya memiliki hak yang sama untuk menuntut ilmu hingga pendidikan yang lebih tinggi. Begitu juga dengan dengan pekerjaan. Makanya kamu harus pinter biar bisa seperti Kartini” . “Iya Bunda”.

Usai dirias, Kartini kemudian berangkat menuju sekolah. “Kamu cantik banget Mentari, pasti kamu pakai baju yang mahal ya?” Tanya Marisa. “Gak kok, ini buatan sendiri. Bundaku yang buat. Kamu juga cantik”. “Wah bunda kamu pinter banget ya buatnya,” lanjut Marisa. “Iya dong, kan bundaku pernah kursus menjahit”. 

Tak berapa lama, pengumuman agar para peserta peragaan lomba busana bersiap-siap dikumandangkan melalui pengeras suara. Mentari agak deg-degan karena baru pertama kalinya ia mengikuti lomba busana. Para peserta pun dengan hasil tata rias dan busananya, satu persatu berlenggak-lenggok di atas panggung. Mentari mendapat urutan ke-9 dari 21 peserta.

Setelah mereka menunjukkan aksi di atas panggung, giliran para juri mengumumkan pemenangnya. Sayangnya, Marisa, Zahra dan Naura tak mendapatkan juara sama sekali, Namun Mentari begitu terkejut setelah mendengar jika dirinya adalah juara lomba busana Kartini tersebut. “Selamat ya Mentari”. Ucapan itu satu persatu disampaikan oleh teman-temannya. 

Kurang senang Mentari mendapatkan piala, Danu dan Adam pun berusaha menjahilinya. Danu merebut piala dari tangan Mentari. “Hey…itu pialaku,” Mentari kaget saat pialanya diambil paksa oleh Danu. Seketika Mentari pun berteriak. Tapi Danu dan Adam malah meledeknya dengan menunjukkan muka masam ke Mentari. 

Danu dan Adam kemudian membawa lari piala itu. Namun baru beberapa meter berlari, mereka tiba-tiba terjatuh, dan piala Mentari pun hancur. “Haa..ha..ha…” terdengar suara riuhan anak-anak setelah melihat Danu dan Adam terjatuh.

“Pialaku…” Mentari menangis melihat piala yang baru pertama kali diraihnya dirusak Danu dan Adam. Melihat Mentari menangis, Danu dan Adam mendekati Mentari. “Maaf Mentari, kami tidak tahu kalau jadinya seperti ini. Kami hanya iseng aja,” kata Adam.

“Iseng tuh lihat-lihat dong, Mentari kan baru saja mendapatkan kebahagiaan dengan meraih juara. Tapi kenapa pialanya kamu rusak,” kata Marisa kesal. Mentari akhirnya pulang dengan kesedihan usai piala yang diraihnya dirusak Danu dan Adam.*

Yukk, Baca Lagi Cerita Fajar & Mentari yang Lainnya : 

☃ Fajar & Mentari - Main Kereta-Keretaan