Inspirasi Pintar,- Cerita Anak bergambar Fajar & Mentari
SORE itu, Fajar, Mentari, Zahra dan Danu tengah mengerjakan PR di taman. Mereka memilih belajar di taman karena selain luas, tempatnya juga sejuk. Fajar terlihat serius mengerjakan PR-nya, begitu pun Mentari. “Aku gak ngerti deh sama soal yang nomor 11,” tanya Zahra. “Coba aku baca dulu,” jawab Fajar.
Sudah satu jam lebih mereka mengerjakan PR itu. Tiba-tiba, “buggg....” Mereka kaget saat buah mangga di taman jatuh dan hampir mengenai mereka. “Untung buah mangganya gak kena kepala kita,” kata Mentari. “Wah iya ya, kalau kena bisa-bisa besok kita gak sekolah,” sahut Zahra. Mentari kemudian meletakkan alat tulisnya dan mengambil mangga itu. “Hey lihat deh, mangganya masih bagus. Bagaimana kalau kita istirahat dulu, trus kita buat rujak,” tanya Mentari. “Wah ide bagus tuh,” jawab Zahra.
Mereka kemudian merapihkan buku dan alat tulisnya untuk sejenak beristirahat. “Bagaimana kalau kita ngambil mangga aja di kebun ayah aku. Mangganya mateng-mateng lho,” ujar Danu menawarkan. “Wah asyik tuh,” sahut Fajar.
Mereka berempat kemudian menuju kebun milik orangtua Danu yang tak jauh dari taman.
“Wah mangganya bagus-bagus, udah pada mateng lagi,” kata Mentari. “Iya sih bagus-bagus, tapi pohonnya tinggi, gimana ini?” “Kamu bisa manjat kan Jar?” tanya Danu. “Aku sih bisa aja, tapi kalau tinggi begini ya takut juga,” jawab Fajar. “Yaudah gini aja, bagaimana kalau kita bagi dua tim, nanti siapa yang paling banyak ngumpulin mangganya, nantinya mangganya boleh dibawa pulang,” jelas Danu.
Mereka kemudian membagi menjadi dua tim. Fajar bersama Mentari sedangkan Danu bersama Zahra. Fajar yang sebelumnya takut karena pohonnya tinggi, akhirnya memaksakan untuk memanjat. Sementara Danu yang tak bisa memanjat berusaha mencari batang bambu untuk mengambil mangga.
Keringat Fajar sudah mulai bercucuran, tapi Mentari terus memberikan semangat. Sedangkan Danu dan Zahra masih terlihat kesulitan karena batang bambu yang didapat tidak sampai mengenai mangga. 15 menit berselang Fajar pun turun. “Hey Danu aku udah nih,” kata Fajar. Danu dan Zahra mendekat.
“Mana mangga kamu?” Tanya Fajar. “Iya nih tadi bambunya gak nyampe jadi kita gak dapet,” jawab Danu. “Kamu dapat banyak ya?”. “Iya aku dapet 7 buah, soalnya yang lainnya susah”. “Karena aku sama Zahra gak dapet, bagaimana kalau kita bagi saja,” kata Danu menawarkan.
Fajar dan Mentari sejenak berfikir. “Ehmmmm, yaudah kalau gitu,” kata Mentari pasrah. Fajar menyerahkan mangga itu kepada Danu untuk dibagi. Tapi dalam pembagian, Fajar, Mentari, dan Zahra justru masing-masing dapat satu buah. “Kok kita dapetnya satu sih? Kan kita berdua yang dapetin,” kata Fajar protes.
“Ini kan kebun milik orangtua aku, jadi terserah aku dong ngebaginya”. “Wah kamu mah curang, aku udah capek-capek naik cuma dapetnya satu. Yaudah klo gitu aku gak mau lagi berteman sama kamu. Kamu serakah,” kata Fajar kesal. Fajar, Mentari, dan Zahra selanjutnya pulang ke rumah masing-masing. Keesokan harinya mereka gak mau lagi mengerjakan PR bareng Danu karena Danu serakah. Sementara Danu jadi gelisah karena gak ada lagi teman yang mempercayainya.*
Yukk, Baca Lagi Cerita Fajar & Mentari yang Lainnya :
SORE itu, Fajar, Mentari, Zahra dan Danu tengah mengerjakan PR di taman. Mereka memilih belajar di taman karena selain luas, tempatnya juga sejuk. Fajar terlihat serius mengerjakan PR-nya, begitu pun Mentari. “Aku gak ngerti deh sama soal yang nomor 11,” tanya Zahra. “Coba aku baca dulu,” jawab Fajar.
Sudah satu jam lebih mereka mengerjakan PR itu. Tiba-tiba, “buggg....” Mereka kaget saat buah mangga di taman jatuh dan hampir mengenai mereka. “Untung buah mangganya gak kena kepala kita,” kata Mentari. “Wah iya ya, kalau kena bisa-bisa besok kita gak sekolah,” sahut Zahra. Mentari kemudian meletakkan alat tulisnya dan mengambil mangga itu. “Hey lihat deh, mangganya masih bagus. Bagaimana kalau kita istirahat dulu, trus kita buat rujak,” tanya Mentari. “Wah ide bagus tuh,” jawab Zahra.
Mereka kemudian merapihkan buku dan alat tulisnya untuk sejenak beristirahat. “Bagaimana kalau kita ngambil mangga aja di kebun ayah aku. Mangganya mateng-mateng lho,” ujar Danu menawarkan. “Wah asyik tuh,” sahut Fajar.
Mereka berempat kemudian menuju kebun milik orangtua Danu yang tak jauh dari taman.
“Wah mangganya bagus-bagus, udah pada mateng lagi,” kata Mentari. “Iya sih bagus-bagus, tapi pohonnya tinggi, gimana ini?” “Kamu bisa manjat kan Jar?” tanya Danu. “Aku sih bisa aja, tapi kalau tinggi begini ya takut juga,” jawab Fajar. “Yaudah gini aja, bagaimana kalau kita bagi dua tim, nanti siapa yang paling banyak ngumpulin mangganya, nantinya mangganya boleh dibawa pulang,” jelas Danu.
Mereka kemudian membagi menjadi dua tim. Fajar bersama Mentari sedangkan Danu bersama Zahra. Fajar yang sebelumnya takut karena pohonnya tinggi, akhirnya memaksakan untuk memanjat. Sementara Danu yang tak bisa memanjat berusaha mencari batang bambu untuk mengambil mangga.
Keringat Fajar sudah mulai bercucuran, tapi Mentari terus memberikan semangat. Sedangkan Danu dan Zahra masih terlihat kesulitan karena batang bambu yang didapat tidak sampai mengenai mangga. 15 menit berselang Fajar pun turun. “Hey Danu aku udah nih,” kata Fajar. Danu dan Zahra mendekat.
“Mana mangga kamu?” Tanya Fajar. “Iya nih tadi bambunya gak nyampe jadi kita gak dapet,” jawab Danu. “Kamu dapat banyak ya?”. “Iya aku dapet 7 buah, soalnya yang lainnya susah”. “Karena aku sama Zahra gak dapet, bagaimana kalau kita bagi saja,” kata Danu menawarkan.
Fajar dan Mentari sejenak berfikir. “Ehmmmm, yaudah kalau gitu,” kata Mentari pasrah. Fajar menyerahkan mangga itu kepada Danu untuk dibagi. Tapi dalam pembagian, Fajar, Mentari, dan Zahra justru masing-masing dapat satu buah. “Kok kita dapetnya satu sih? Kan kita berdua yang dapetin,” kata Fajar protes.
“Ini kan kebun milik orangtua aku, jadi terserah aku dong ngebaginya”. “Wah kamu mah curang, aku udah capek-capek naik cuma dapetnya satu. Yaudah klo gitu aku gak mau lagi berteman sama kamu. Kamu serakah,” kata Fajar kesal. Fajar, Mentari, dan Zahra selanjutnya pulang ke rumah masing-masing. Keesokan harinya mereka gak mau lagi mengerjakan PR bareng Danu karena Danu serakah. Sementara Danu jadi gelisah karena gak ada lagi teman yang mempercayainya.*
Yukk, Baca Lagi Cerita Fajar & Mentari yang Lainnya :
☃ Fajar & Mentari - Kelapa Ajaib
Tags
CERITA ANAK