🔵 Inspirasi Pintar,- Cara Menjaga Kualitas Waterproofing Selama Proses Penyimpanan dan Pemasangan
PART 1. UMUM
1.1.
KETENTUAN UMUM
A.
Aplikasi system
Waterproofing meliputi area:
1.
Basement
2.
Ground Water Tank
3.
STP/WWTP (Waste Water Treatment Plant)
4.
Wet Room
5.
Balkon
6.
Atap beton
7.
Dinding beton
B.
Seluruh peralatan
dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk aplikasi.
1.2.
REFERENSI
A.
British Standards
(BS)
B.
American Standard
Testing and Materials (ASTM)
C.
DIN
1.3.
PENGIRIMAN,
PENYIMPANAN DAN PERAWATAN
Simpan
seluruh produk Waterproofing agar terlindungi dari minyak, debu, dan sinar
matahari.
PART 2. PRODUK
2.1.
Basement
2.1.1.
Waterproofing Integral
Produksi local / import.
Ketentuan
performa sebagai berikut:
Tipe
|
Aqueous
solution of modified polycarboxylate copolymers
|
Tampilan
|
Turbid,
Yellowish
|
Specific
Gravity
|
1.05
± 0.01 kg / liter
|
2.1.2. Hydrophilic
Swellable Waterstop
Produksi local / import.
Ketentuan
performa sebagai berikut:
Basis
|
1
–part polyurethane,moisture curing
|
Warna
|
Oxide
Red
|
Density
|
1.33
kg/ltr
|
Curing
Rate
(+23°C,
50% r.h)
|
Tack
Free : setelah 2-3 jam
Curing
Time : setelah1 hari 2 mm
setelah
10 hari 10 mm
|
Sag
Flow
|
<
2 mm
|
Shore
A Hardness
(DIN
53 505)
|
Swollen
(7 hari in tap water)
>10
Non
Swollen (7 hari :+23°C, 50% r.h) : 40-60
|
2.2.
Ground
Water Tank (GWT)
·
Epoxy Lining
: Produksi local / import.
·
Moisture Barrier
: Produksi local / import
Ketentuan performa sebagai berikut:
Chemical Base
|
Epoxy resin
|
Density
|
Part A : ~ 1.45 kg/liter
Part B : ~ 1.02 kg/liter
Mixed resin : ~ 1.37 kg/liter
|
Solid Content
|
~100% (volume), ~100% (berat)
|
Bond Strength
|
> 1.5 N/mm2(kegagalan di beton) ISO
4624
|
2.3.
STP/WWTP
·
Epoxy Lining
: Produksi local / import.
·
Moisture Barrier
: Produksi local / import
Ketentuan
performa sebagai berikut:
Chemical
Base
|
Epoxy
Resin
|
Density
|
Comp
A : Comp B = 87 : 13 olehberat
|
Mix
Density
|
1.35
kg/liter
|
Bond
Strength
|
Pada
beton : 15 kg/cm2 (kegagalan di beton)
Pada
baja : 240 kg/cm2
(sandblasted)
|
2.4.
Wet Room (Finish keramik)
Produksi
local / import.
Ketentuan
performa sebagai berikut:
Bentuk
|
A
= Liquid B =
Powder
|
Warna
|
Concrete
grey
|
Density
|
2.1
– 2.2 kg/ltr (part A + B tercampur)
|
Strength
28 hari
|
Compressive
Strength 30.0 N/mm2
Flexural
Strength 8.0 N/mm2
Bond
Strength 1.1 N/mm2
|
2.5.
Balkon (Finish keramik)
Produksi
local / import.
Ketentuan
performa sebagai berikut :
Bentuk
|
A
= Liquid B =
Powder
|
Warna
|
Concrete
grey
|
Density
|
1.9
– 2.0 kg/ltr (part A + B tercampur)
|
Strength
28 hari
|
Compressive
Strength 22.0N/mm2
Flexural
Strength 10.0N/mm2
Bond
Strength 1.0 N/mm2
|
2.6.
Atap Beton
(EkposTanpa Screed)
Produksi
local / import.
Ketentuan
performa sebagai berikut:
2.7.
Dinding Beton
Produksi
local / import.
Ketentuan
performa sebagai berikut:
Chemical base
|
Aqueous Acrylic Dispersion
|
|
Tensile strength
|
> 2 N/mm2 (tanpa membran)
|
ASTM D412: 2006a (2013)
|
Elongation at break
|
> 400 %
(tanpa membran)
|
ASTM D412: 2006a (2013)
|
Bond Strength
|
> 1.5 N/mm2 (tanpa membran)
|
ASTM D4541: 2002
|
2.8.
AKSESORIS
A.
Drain : Sekitar drain gunakan material Non
Shrinkage Produksi local / import.
B.
Chamber :Gunakan
Epoxy mortar.
PART 3. PELAKSANAAN
3.1.
PENGUJIAN
A.
Periksa seluruh permukaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan.
Lanjutkan pekerjaan apa bila kondisi yang belum memuaskan telah
diperbaiki. Pelaksanaan dapat dimulai apabila kondisi eksisting sudah baik.
B.
Substrat harus kering dan bersih dari cairan apapun
seperti oli, minyak, dan lapisan apapun yang dapat mengganggu adhesi.
C.
Pembersihan sebaiknya menggunakan sikat atau vakum.
3.2.
PERSIAPAN SUBSTRAT
A.
Pemukaan beton harus
kering, bersih, datar dan terbebas dari material yang mudah lepas, oli, minyak dan
lapisan apapun yang dapat mengganggu adhesi pada substrat.
B.
Seluruh permukaan
harus diperiksa dan disetujui oleh supervisor sebelum melaksanakan aplikasi.
3.3.
APLIKASI
A. BASEMENT:
Waterproofing Integral
·
Waterproofing
sebaiknya ditambahkan dengan dosis yang direkomendasikan (1,5 – 2.5 ltr per m3).
·
Batasan : Kandungan semen minimum 350kg/m3
Max.
SCM tidak lebih dari 40%
Max.
faktori air semen :0.45
Slump
sebelum ditambahkan additif 9 ± 1 cm
Hydrophilic Swellable Waterstop
·
Substrat harus kering, maksimum kelembapan dasar, terbebas dari semua kontaminan permukaan.
·
Untuk fiksasi profil
waterproofing dan selang injeksi, Waterproofing (ukuran segitiga
samasisi ± 10 mm) diaplikasikan pada permukaan yang halus. Apabila ada ketebalan
yang tidak merata maka ketebalan lapisan harus disesuaikan .
·
Pengecoran sebaiknya
tidak dilakukan sebelum dua atau tiga jam.
·
Potong nozzle untuk mencapai ukuran regular dari segitiga samasisi dan aplikasikan
Waterproofing berdasarkan pada table :
·
Waterproofing harus ditempatkan di bagian tengan beton. Penutup
minimum di kedua sisi harus 10 cm (beton bertulang), atau 15 cm (beton tak bertulang)
·
Pengecoran sebaiknya
tidak dilakukan sebelum dua atau tiga jam. Selama pengecoran, padatkan dengan baik
di sekitar Waterproofing untuk mencapai
beton yang padat tanpa honeycombs atau void.
·
Waterproofing mengembang dalam air. Ini tidak terjadi secara segera,
namun perlahan setelah beberapa jam. Paparan air hujan tidak memberikan dampak negative selama air dapat mengalir.
B. Ground Water Tank (GWT)
·
Substrat beton harus
bersih dengan compressive strength yang cukup (minimum 25 N/mm2) dengan minimum
pull off strength of 1.5 N/mm2.
·
PENTING :
Apabila moisture content > 4%, maka diperlukan lapisan temporary moisture
barrier terlebih dahulu. Waterproofing diapplikasikan sebagai moisture barrier.
·
Waterproofing dapat diaplikasikan dengan kuas atau roller.
·
Roller coating
: Waterproofing Primer: 1 x
Waterproofing Coating: 2 - 3 x
·
Konsumsi Produk
Sistem Coating :
-
Priming Waterproofing : 0.3 - 0.5 kg/m²
-
Roller coating Waterproofing : 0.3 - 0.7 kg/m² per lapisan, tergantung pada kondisi permukaan
dan ketebalan yang dibutuhkan.
C. STP/WWTP
·
Substrat beton harus
bersih dengan compressive strength yang cukup (minimum 25 N/mm2) dengan minimum
pull off strength of 1.5 N/mm2.
·
PENTING
:Apabila moisture content > 4%, maka diperlukan lapisan temporary moisture
barrier terlebih dahulu. Waterproofing diapplikasikan sebagai moisture barrier.
·
Waterproofing dapat diaplikasikan dengan kuas, roller tahan solven
atau spray,, solvent resistant roller or by airless spray.
·
Roller coating : Waterproofing Primer : 1 x
Waterproofing Coating : 2 - 3 x
·
With rendering :
-
Waterproofing Scratch coat
-
Waterproofing Leveling layer
-
Waterproofing Primer : 1 x
-
Waterproofing Coating : 2 - 3 x
·
Konsumsi Produk
Sistem
Coating
Rendering (optional) :
-
Waterproofing Scratch coat ~ 2kg/m² per mm lapisan
-
Waterproofing Leveling layer ~ 2kg/m² per mm lapisan
-
Waterproofing Primer
-
Waterproofing Roller coating 0.1-0.2 kg/m² per lapisan, (tergantung pada kondisi permukaan dan ketebalan
yang dibutuhkan.)
D. Wet Room (Finish Keramik)
·
Aduk komponen A
(liquid) lalu tuangkan ke bak pencampur.
·
Tambahkan komponen
B (powder) secara lalu campur menggunakan mixer dengan kecepatan rendah
(max.500 rpm).
·
Dengan mengatur
jumlah powder, kekentalan dapat diatur, tergantung pada jenis aplikasi.
·
Campur selama sedikitnya
3 menit, sampai campuran terlihat homogen.
·
Jangan tambahkan
air dalam keadaan apapun.
·
Aplikasi dari produk
dapat menggunakan kuas / trowel.
·
Selalu aplikasikan
minimum 2 lapis, lapisan pertama pada substrat yang basah.
·
Lapisan kedua diaplikasikan
setelah lapisan yang pertama selesai dan mulai mengering (2-6 jam, tergantung pada
iklim).
·
Selesaikan dengan
menguas menggunakan spon kering saat lapisan kedua mulai setting.
·
Waktu tunggu maksimum
antara lapisan pertama dan kedua adalah 48 jam.
·
Waterproofing harus terlindung dengan
keramik + perekat, sebaiknya diaplikasikan maksimum 48 jam setelah aplikasi dari
lapisan atas Waterproofing coating berbahan dasar semen.
E. Balkon (Finish Keramik)
·
Aduk komponen A (liquid) lalu tuangkan ke bak pencampur.
·
Tambahkan komponen B (powder) secara lalu campur menggunakan
mixer dengan kecepatan rendah (max.500 rpm).
·
Dengan mengatur jumlah powder, kekentalan dapat
diatur, tergantung pada jenis aplikasi.
·
Campur selama sedikitnya 3 menit, sampai campuran terlihat
homogen.
·
Jangan tambahkan air dalam keadaan apapun.
·
Aplikasi dari produk dapat menggunakan kuas /
trowel.
·
Selalu aplikasikan minimum 2 lapis, lapisan pertama
pada substrat yang basah.
·
Untuk area atap beton non ekspos, tambahkan Fiber /
Polyester Reinforcement saat lapisan pertama masih basah, kemudian aplikasikan kembali
lapisan kedua..
·
Lapisan kedua diaplikasikan setelah lapisan yang
pertama selesai dan mulai mengering (2-6 jam, tergantung pada iklim).
·
Selesaikan dengan menguas menggunakan spon kering saat
lapisan kedua mulai setting.
·
Waktu tunggu maksimum antara lapisan pertama dan kedua
adalah 48 jam.
·
Waterproofing harus terlindung dengan keramik +
perekat, sebaiknya diaplikasikan maksimum 48 jam setelah aplikasi dari lapisan atas
Waterproofing coating berbahan dasar semen.
F. Atap Beton (Ekspos tanpa screed)
·
Untuk waktu tunggu/overcoating silahkan merujuk ke
PDS.
·
Area yang mudah rusak sebaiknya ditutupi dengan perekat
atau pembungkus plastic.
·
Selalu mulai pada bagian detail sebelum memulai
waterproofing pada bagian datar.
·
Aplikasikan Waterproofing
dalam dua lapisan.
·
Aplikasikan perkuatan sambungan.
·
Aplikasikan lapisan pertama 0.9 kg per m2 biarkan
mengering dan periksa apabila ada pinholes –spot, perbaiki sebelum melanjutkan aplikasi
kembali.
·
Setelah kering aplikasikan lapisan kedua 0.9 kg per
m2 pada area yang lebih luas.
G. Dinding Beton
·
Untuk substrat berpori, aplikasikan lapisan pertama
diencerkan dengan 10% air sebagai lapisan primer. Memungkinkan waktu kering
yang cukup (>3 jam).
·
Aplikasikan Waterproofing
dalam dua lapisan (0.3 kg/m2/lapisan), oleh kuas atau roller.
H. Jaminan
Kontraktor harus
memberikan jaminan kedap
air secara cuma-cuma selama 5
tahun terhadap kebocoran, dengan sertifikat jaminan yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya. Sertifikat Jaminan
tersebut harus diserahkan kepada Pemberi Tugas / Direksi Pekerjaan pada saat
Penyerahan Pertama
Baca Juga:
- Persyaratan Teknis Pekerjaan Arsitektur: Panduan Penting untuk Pelaksanaan Proyek Arsitektur
- CIREBON CONVENTION EXHIBITION CENTER
- Sejarah dan Latar Belakang Perkembangan Kota Cirebon
- KORELASI YANG KONTRADIKTIF ANTARA PENGADAAN INFRASTRUKTUR “PAPAN” DENGAN INFRASTRUKTUR “PANGAN”
- SYMBIOSIS ANTARA IKLIM, GEOGRAFIS, SENI DAN ARSITEKTUR DI DAERAH PESISIR PANTURA
Tags
ARSITEKTUR