Inspirasi Pintar,- Bagaimana Cara memilih perusahaan untuk bekerja?
Inilah pertanyaan setiap orang yang baru / menjelang lulus sekolah / kuliah (Freshgraduate), kebingungan pasti terasa, ada rasa bimbang, ragu, dan sulit untuk meninggalkan daerah asal.
Tidak salah, itu hal yang lumrah.. kali ini saya akan membagikan pengalaman saya selama bekerja di beberapa perusahaan sebagai seorang "Drafter/Juru Gambar".
Karir pertama saya bermula saat lulus SMK, sekolah sudah bekerja sama dengan salah satu Kontraktor besar anak perusahaan Astra International. Tentu hal yang menjanjikan karena kita tidak perlu repot-repot melamar pekerjaan, tapi pasti ada hal yang mengganjal di setiap hati kita.
Mulai dari bagaimana kita akan hidup di perantauan, lalu bagaimana saya berbaur di dunia kerja, lalu bagaimana dengan orangtua dan keluarga saya dirumah? (Apalagi engkau anak satu-satunya dalam keluarga).
Jujur pertama kali saya merasakan hal itu semua, tapi tenang jika kita sudah terbiasa belajar mengenai "Multikulturalisme" dalam bermasyarakat pasti kita akan mudah juga dalam bersosialisasi di kantor.
Perlu diketahui pertama kali saya memulai kerja di Kantor sama sekali tidak semangat, dan.... suasana kantor berbeda 360 derajat dengan suasana saat sekolah/kuliah.
Berbeda bagaimana? Nah hal yang pertama mencolok dan perlu di garisbawahi adalah sekarang posisi kita di kantor adalah Dibayar bukan Membayar. Maka jangan samakan sikap kita di sekolah dengan di kantor, apalagi malas-malasan.
Sampai suatu ketika saya berjumpa dengan seorang Kakek yang juga masih mengabdi di kantor tersebut sebagai Senior Drafter, namanya Pak Zarino. Usianya kurang lebih 72 tahun (sebetulnya beliau sudah dipensiunkan dari perusahaan saat berumur 65 tahun) tapi karena beliau merasa bosan menjadi pensiunan, dan masih ada semangat kerja yang tinggi maka beliau memutuskan untuk mengabdi kembali di perusahaan sebagai Drawing Checker.
Saat itulah saya takjub mengapa begitu besar semangat beliau untuk bekerja, suatu saat saya tanya :
Saya : Pak mengapa Bapak bisa mempunyai semangat kerja yang tinggi?
Pak Zarino : Karena Saya mencintai pekerjaan saya, setiap pagi seperti ada yang memanggil saya untuk berangkat kerja ke Kantor.
Perkataan Pak Zarino yang menjawab kegelisahan saya saat itu adalah : Saya mencintai pekerjaan saya.
Ternyata itulah kunci kita dapat bertahan di suatu perusahaan, lalu pertanyaannya apa tidak boleh kita mengembangkan diri? Tentu Boleh.
Tak terasa baru 7 bulan saya bekerja di perusahaan tersebut, dan semangat saya sangat menggebu-gebu saat itu untuk mengembangkan karir saya, tiba saatnya saya berfikir untuk resign dan mencari pencaharian baru.
Saya mencoba berdiskusi dengan atasan saya perihal keinginan saya untuk resign. Sampai atasan saya berkata : "Kamu itu lulusan SMK, kerja disini juga karena sekolahmu kerja sama, cari kerja sulit, pasti kamu jadi pengangguran".
Tapi kata-kata atasan tersebut tak saya hiraukan, saya terlalu keras kepala sampai saya tetap taken resign saya di atas surat pernyataan.
Kurang lebih 1 bulan lamanya saya menganggur, kemudian ada salah satu tempat kursus Design 2D & 3D animasi yang menawari saya sebagai guru kursus di kawasan Pluit,Jakarta Utara.
Aneh bukan? Dari kerja di Kontraktor menjadi guru Kursus. Tapi saya tetap optimis karir saya akan berkembang, apalagi di sekolah kursus ini saya dibimbing untuk mahir menggunakan 3D Max. Ilmu baru, itulah yang saya cari walau terkadang menurut orang itu licik.
Tepat 1 tahun saya bekerja di Tempat kursus tersebut kembali terpintas di pikiran saya untuk resign, karena ada Perusahaan kontraktor MEP (Mechanica,Electrical) khusus mengerjakan AC dan Lift & Escalator yang menawari saya menjadi Drafter, namun gaji yang ditawarkan lebih rendah daripada yang ada saat itu di tempat kursus.
Sekali lagi yang saya cari bukan uang, tapi ilmu.. mungkin kata orang saya seperti katak yang selalu lompat pindah-pindah perusahaan.
Namun saya tetap dalam pendirian saya untuk resign, kemudian mulai berkarya di Kontraktor MEP tersebut, lagi-lagi saya mendapat Ilmu baru mengenai AC,Spinkler,Ducting. Komponen Lift ,Escalator dan saya inovasikan kedalam 3D.
Sampai suatu waktu saya sempat mengajukan design saya untuk tender "Lift dan Escalator" dalam proyek LRT Jabodebek di kawasan blok M.
Tanpa saya sadari ternyata design tersebut disetujui dan Kontraktor saya mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam proyek tersebut (Kurang lebih 4 unit Escalator, yang harga per Escalator 300jt).
Disini perusahaan sangat berterimakasih kepada saya dan menaikkan gaji saya 2x lipat dari sebelumnya.
Nah disaat itulah mulai ada "teman" yang tiba-tiba menjadi "musuh" dalam perusahaan saya tersebut. Kedekatan saya dengan Direksi menjadi rasa "iri" orang-orang kantor yang menganggap saya masih "anak bawang" tapi kok terlalu melejit karirnya..
Ini lah yang saya maksud keadaan kantor dan sekolah sangat berbeda terutama di "Jabatan". Di kantor jarang sekali ada teman sejati, bahkan bisa menjadi musuh anda sampai melakukan cara licik untuk menjatuhkan anda untuk mendapat jabatan tersebut. Intinya berhati-hatilah dalam memilih office mate anda.
Puncaknya adalah ketika saya mulai lanjut kuliah dengan biaya saya sendiri di salah satu Universitas Swasta di Jakarta, dimana atasan saya menjanjikan saya untuk ditempatkan di kantor cabang China ketika saya sudah lulus Kuliah nanti.
Tak saya sangka ada kejadian aneh di pagi hari, dimana file gambar saya hilang semua, tak tahu siapa yang menghilangkan file gambar saya di komputer. Dan apesnya di ruangan belum tersedia CCTV, maka saya pun tidak berani "suudzon" terhadap siapapun di kantor itu.
Karena saya merasa malu dan sangat terpukul, kembali saya mengajukan resign dari kontraktor ME tersebut, tapi dengan janji saya akan menggambar ulang seluruh proyek. Sehingga saya tidak meninggalkan tanggung jawab di perusahaan tersebut.
Sambil menyelesaikan gambar, saya lihat di Instagram "PPBUMN (Putra Putri BUMN).
ada lowongan kerja di Salah Satu BUMN Pengelola Sumber Daya Air, dan disitu dibutuhkan seorang "Juru Gambar".
Sambil melamar saya pun segera menyelesaikan gambar proyek tersebut.
Kurang lebih 2 bulan semenjak saya mengajukan resign, Gambar seluruh proyek sudah selesai dan lagi-lagi saya resmi menjadi pengangguran.
Proses seleksi di Perusahaan BUMN kali ini memakan waktu kurang lebih 3 bulan dengan 7 Tahapan Test.
Malu? Iya tapi bagaimana lagi saya sudah mengambil keputusan untuk resign, akhirnya saya pun kembali ke Kota Yogyakarta, tempat asal saya.
Sampai di Yogya banyak tetangga yang tanya kepada saya "Kok ora tau mangkat kerjo meneh? (Kok gak pernah berangkat kerja lagi?)
Ada juga yang menjelek-jelekkan ibu saya karena dianggap gagal mendidik anak laki-laki untuk menjadi sukses (Itulah tipikal beberapa tetangga di kampung, jadi sudah biasa).
Tahap demi tahap saya lakukan untuk menyelesaikan setiap Test dari tahapan :
1. Test Administrasi
2. Test Potensi Akademik
3. Test Fisik
4. Test Psikotes
5. Test Wawancara
6. Test Kesehatan Awal
7. Test Kesehatan Akhir
Selama 7 tahap itulah (kurang lebih 3 bulan) saya mengikuti dan harus Pulang-Pergi Jogjakarta-Bandung setiap 2 minggu sekali setelah pengumuman.
Alhamdulillah sampai di tahap 7 (akhir) saya dinyatakan lolos dari semua tahapan seleksi untuk selanjutnya menandatangani kontrak manajemen / Perjanjian kerja bersama.
Awal pertama saya ditempatkan di Kantor Wilayah III Subang,Jawa Barat. Saat itu saya sama sekali tidak mahir mengenai Bangunan Air, apalagi untuk menggambarnya.
Alhamdulillah juga saya tetap memegang teguh prinsip "cintai pekerjaan" apalagi ini perusahaan BUMN. Banyak orang yang ingin masuk di perusahaan ini.
Dengan atasan saya (Asisten Manajer) Pak Sugeng, saya waktu itu ditempatkan di Bidang Monitoring & Evaluasi. Saya diajarkan bagaimana bentuk-bentuk konstruksi bangunan air, cara menghitung pembagian air dan menghitung curah hujan. Bagaimana cara mengatur Setoran Sewa lahan (Usaha). dan bagaimana cara membuat perencanaan teknis dalam pekerjaan darurat seandainya terjadi kerusakan pada suatu Bangunan Air.
Semuanya itu saya pelajari kurang lebih 6 bulan, sampai saya sudah bisa berjalan sendiri dan mendapat SK Mutasi ke Wilayah I Bekasi.
Saya mendapat kesempatan untuk bekerja di Wilayah Kerja yang lebih luas Sumber Daya Air nya, disitulah ilmu saya diuji. dan membuat saya yakin sampai saat ini untuk tetap bertahan di perusahaan ini sampai kapanpun, karena menurut saya inilah akhir dari pencarian saya yang selalu lompat-lompat dari perusahaan satu ke perusahaan lain.
Apa yang sudah saya dapatkan selama ini dalam pencarian saya?
1. Saya seorang lulusan SMK Teknik Gambar Bangunan yang hanya fokus pada Bangunan Gedung.
Karena pengalaman kerja saya Alhamdulillah saya sekarang paham mengenai ilmu Bangunan Gedung, Apartemen, Lift, Escalator, Ac, Plumbing , dan terakhir Bangunan Air (tentu semua itu tidak saya dapatkan di bangku sekolah / kuliah)
2. Alhamdulillah penghasilan saya sudah lebih dari cukup untuk makan sehari-hari dan menabung. (Penghasilan mengikuti Pengalaman dan Perjuangan)
Pesan saya :
1. Untuk tahap awal bekerjalah dengan ikhlas di suatu perusahaan, ambil ilmu sebanyak-banyaknya yang tidak kita dapatkan di bangku Sekolah/Perkuliahan.
2. Jika dirasa ada tempat yang membuatmu berkembang, terus lah mencari tempat itu sampai anda merasa sesuai dan betah, dan anda berada di tahap yang sudah mulai mencintai pekerjaan anda.
3. Teruslah berdoa dan dekatkan diri pada Tuhan, apapun agama anda, setiap langkah dalam hidup anda 1% usaha, 99% bantuan dari yang Maha Kuasa.
4. Jangan lupa dengan orang tua, jika ada kesempatan biarkan mereka merasakan kesuksesan anda. Doa mereka juga yang membuat kita dapat berada di saat ini.
Tetap berjuang,tetap semangat, Berkah Dalem.
JACOB NICOLA VALENTINO TOBING
Tags
Education